MyBlog

Pembibitan ayam arab

Posted by haryvedca on August 15, 2010

PENDAHULUAN
Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan ayam Arab di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak dipelihara oleh peternak-peternak maupun masyarakat umum sebagai usaha untuk pemanfaatan pekarangan, pemenuhan gizi keluarga, hiasan serta meningkatkan pendapatan.
Dikarenakan dengan pemeliharaan sistem tradisional, produksi telur ayam arab sangat rendah, ± 60 butir/tahun/ekor. Berat badan pejantan tak lebih dari 1,9 kg dan betina ± 1,2 ~ 1,5 kg, maka perlu diintensifkan. Pemeliharaan yang intensif pada ayam arab, dapat meningkatkan produksi telur dan daging, dapat
mencegah wabah penyakit dan memudahkan tata laksana.
Sistem pemeliharaan ayam arab meliputi : bibit, pemeliharaan, perkandangan, pakan dan pencegahan penyakit.

PEMILIHAN BIBIT AYAM ARAB
Ciri-ciri bibit yang baik :
1. Ayam jantan
o Badan kuat dan panjang.
o Tulang supit rapat.
o Sayap kuat dan bulu-bulunya teratur rapih.
o Paruh bersih.
o Mata jernih.
o Kaki dan kuku bersih, sisik-sisik teratur.
o Terdapat taji.

2. Ayam betina (petelur) yang baik
o Kepala halus.
o Matanya terang/jernih.
o Mukanya sedang (tidak terlalu lebar).
o Paruh pendek dan kuat.
o Jengger dan pial halus.
o Badannya cukup besar dan perutnya luas.
o Jarak antara tulang dada dan tulang belakang ± 4 jari.
o Jarak antara tulang pubis ± 3 jari.

3. Calon induk betina:
 sehat dan tidak cacat
 lincah dan gesit
 mata bening dan bulat
 rongga perut elastis
 tidak mempunyai sifat kanibal
 bebas dari penyakit
 umur 5 – 12 bulan.

4. Calon pejantan:
 sehat dan tidak cacat
 penampilan tegap
 bulu halus dan mengkilap
 tidak mempunyai sifat kanibal
 umur 8 – 24 bulan.
Jumlah induk dan pejantan disesuaikan dengan kondisi dan umurnya antara 8 – 10 : 1

PEMELIHARAAN BIBIT
Ada 3 (tiga) sistem pemeliharaan :
a. Ekstensif (pemeliharaan secara tradisional = anak ayam dilepas dan mencari pakan sendiri).
b. Semi intensif (anak ayam kadang-kadang diberi pakan tambahan).
c. Intensif (anak ayam dikandangkan dan diberi pakan).
Apabila dibedakan dari umurnya, ada beberapa macam pemeliharaan untuk bibit ayam arab, yaitu :
a. Pemeliharaan anak ayam (starter) :
0 – 6 minggu, dimana anak ayam sepenuhnya diserahkan kepada induk atau induk buatan.
b. Pemeliharaan ayam dara (grower) :
6 – 20 minggu.
c. Pemeliharaan masa bertelur (layer) :
21 minggu sampai afkir (…. 2 tahun).
Untuk memperoleh telur tetas yang baik, diperlukan 1 (satu) ekor pejantan melayani 9 (sembilan) ekor betina.
PERKANDANGAN

Contoh Kandang ayam arab

Fungsi kandang yaitu :
a. Untuk tempat berteduh dari panas dan hujan.
b. Sebagai tempat bermalam.
c. Untuk memudahkan tata laksana.
Syarat kandang yang baik, yaitu :
a. Cukup mendapat sinar matahari.
b. Cukup mendapat angin atau udara segar.
c. Jauh dari kediaman rumah sendiri.
d. Bersih.
e. Sesuai kebutuhan (umur dan keadannya).
f. Kepadatan yang sesuai.
g. Kandang dibuat dari bahan yang murah, mudah didapat dan tahan lama.

Kepadatan kandang :
a. Anak ayam beserta induk : 1 – 2 m 2 untuk 20 – 25 ekor anak ayam dan 1 – 2 induk.
b. Ayam dara 1 m 2 untuk 14 – 16 ekor.
c. Ayam masa bertelur, 1 – 2 m 2 untuk 6 ekor dan pejantan 1 ekor.
PAKAN
Zat-zat makanan yang dibutuhkan terdiri dari : protein, energi, vitamin, mineral dan air. Adapun konsumsi pakan adalah sebagai berikut :
• Anak ayam dara 15 gram/hari
• Minggu I-III 30 gram/hari
• Minggu III-V 60 gram/hari
• Minggu VI sampai menjelang bertelur 80 gram/hari
• Induk 100 gram/hari
Pemberian pakan adalah sehari dua kali, yaitu pagi dan sore, sedangkan air minum diberikan setiap saat.

2 Responses to “Pembibitan ayam arab”

  1. jabon said

    kerend.. kerend…
    petani jabon mampir aja nich sob..
    salam…

  2. MAS said

    wah teknis pemeliharaan doc manna…. gak dicamtumkan

Leave a comment